Ikan lele adalah salah satu ikan yang berasal dari Taiwan dan
pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1985 melalui sebuh perusahaan swasta
di Jakarta (Suryanto, 1986). Lele (Clarias sp.)
merupakan salah satu dari berbagai jenis ikan yang sudah banyak dibudidayakan
di Indonesia, dalam habitatnya ikan lele sangat fleksibel, dapat dibudidayakan
dengan padat penebaran tinggi, pertumbuhannya sangat pesat, dan dapat hidup
pada lingkungan dengan kadar oksigen rendah.
Lele atau ikan keli
atau catfish, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali
karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang
panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Lele, secara ilmiah,
terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara
mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan
maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan),
ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi
(Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia).
Dalam
bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.
Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti
‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di
luar air. Lele
tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang
tergolong ke pembuangan.
alam
marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus
air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan
lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan AIkan
lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari.
Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap.
Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.
Banyak
jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele
telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar
di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis
asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.
Lele
dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas
air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar
karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat
yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok
itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari
dengan maksud untuk membersihkannya.
Kadangkala
lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele
sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya
untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.
Ikhtisar Kandungan Gizi Ikan Lele
Lele
(budidaya), 1 fillet (141.5g) (dimasak, panas kering) (5 oz.)
·
Kalori: 217
·
Protein: 26.7g
·
Karbohidrat: 0.0g
·
Total Fat: 11.5g
·
Fiber: 0.0g
·
Excellent sumber:
Selenium (20.7mcg), dan Vitamin B12 (4mcg)
·
Sumber yang baik:
Kalium (459mg), dan Niacin (3.6mg)
Makanan
yang merupakan “sumber yang sangat baik” dari nutrisi tertentu menyediakan 20%
atau lebih dari nilai harian yang dianjurkan, berdasarkan Departemen Pertanian
Amerika Serikat (USDA) .
Ketika
dimasak (panas kering), lele liar memberikan 0,333 gram omega-3 asam lemak,
berasal dari EPA (0.1g), DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100 gram ikan lele
liar. Ketika dimasak (panas kering), lele bertani memberikan 0,259 gram omega-3
asam lemak, berasal dari EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA (0.082g), per 100
gram ikan lele bertani.
Firman Pra Setia Nugraha, S.St.Pi
Penyuluh Perikanan Pertama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar