MEDLUHKAN [04/01/15] - Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap
memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa
depan.
Suatu program konservasi sedapat mungkin
tidak hanya dipertahankan keasliannya dan perawatannya namun tidak mendatangkan
nilai ekonomi atau manfaat lain bagi pemilik atau masyarakat luas. Dalam hal ini peran arsitek
sangat penting dalam menentukan fungsi yang sesuai karena tidak semua fungsi
dapat dimasukkan. Kegiatan yang dilakukan ini membutuhkan upaya lintas
sektoral, multi dimensi dan disiplin, serta berkelanjutan.
Tujuan dari kegiatan konservasi,
antara lain :
- Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar.
- Menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak terlantar. Apakah dengan menghidupkan kembali fungsi lama, ataukah dengan mengubah fungsi bangunan lama dengan fungsi baru yang dibutuhkan.
- Melindungi benda-benda cagar budaya yang dilakukan secara langsung dengan cara membersihkan, memelihara, memperbaiki, baik secara fisik maupun khemis secara langsung dari pengaruh berbagai faktor lingkungan yang merusak.
- Melindungi benda-benda (dalam hal ini benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala) dari kerusakan yang diakibatkan oleh alam, kimiawi dan mikro organisme.
Bertempat di kawasan pesisir Pantai
Jatisari Desa Bomo Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, pada hari Sabtu
(03/01/15) dilaksanakan Koordinasi Persiapan Perencanaan Penetapan Kawasan Konservasi Desa Bomo. Kegiatan koordinasi ini dilaksanakan oleh Kepala Desa
Bomo, Ketua Kelompok Usaha Bersama Bayu Samudra, Bapak Gatot Sunarto, Ketua
Kelompok Usaha Bersama Jaring di Dusun Jatisari dan Penyuluh Perikanan UPT BPPP
Banyuwangi untuk Kecamatan Rogojampi, Firman Pra Setia Nugraha, S.St.Pi.
Kegiatan koordinasi ini dalam upaya
pengambilan informasi daerah yang akan dijadikan kawasan konservasi nantinya. Kegiatan
konservasi ini didukung penuh oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Desa Bomo dan Penyuluh Perikanan. Nantinya
kegiatan konservasi ini akan dimulai dengan transplantasi terumbu karang pada
areal tertentu.
Transplantasi terumbu karang ini
sebagai upaya untuk mengembalikan kembali habitat ikan yang mulai menghilang
dikarenakan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan yang menghancurkan
terumbu karang di pesisir tersebut. Harapan dari kegiatan ini adalah nantinya Areal
Laut di Pesisir Dusun Kedunen akan menjadi Bank Ikan bagi para Nelayan yang
mencari ikan di sekitar kawasan tersebut khususnya Desa Bomo. Kegiatan ini mempunyai
payung hukum yang sangat jelas, salah satunya adalah Peraturan Desa. “ Kita
sudah memiliki perdes yang saat ini sudah di sahkan, tinggal sosialisasi dan
aksi untuk kegiatan ini” ujar gatot.
Selain sebagai bank ikan, jangka
panjang dari kegiatan ini adalah ingin dibangunannya wisata bahari di desa bomo
yang akan dapat menambah pendapatan masyarakat di desa ini, “ kita harapkan
suatu saat nanti apabila semuanya telah siap, desa bomo akan menjadi salah satu
tujuan wisata selam yang berada di kabupaten banyuwangi dan akhirnya masyarakat
mendapatkan penghasilan tambahan selain menangkap ikan… “ kata gatot.
Semoga dengan adanya kegiatan
konservasi ini sumberdaya kelautan dan perikanan kita yang berada di lautan
akan tetap lestari, berkelanjutan akan tetapi akan dapat mensejahterakan masyarakat
kelautan perikanan yang menggantungkan hidupnya di laut. [Firman/Red]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar